Komunikasi Budaya
1.
Perbandingan antara komunikasi lintas
Budaya dan Komunikasi Antar Budaya
No
|
Komunikasi Lintas
Budaya
|
Komunikasi Antar
Budaya
|
1
|
Awalnya diartikan
sebagai proses mempelajari komunikasi di antara individu maupun kelompok suku
bangsa dan ras yang berbeda negara. Karena pasti beda negara pasti beda
kebudayaan.
|
Komunikiasi
antarpribadi yang dilakukan oleh pribadi-pribadi dalam suku bangsa yang sama.
|
2
|
Analsis perbandingan
yang memprioritaskan relatifitas kegiatan kebudayaan. KLB umumnya lebih fokus
pada hubungan antar bangsa tapa harus membentuk kultur baru.
|
Priporitas pada
hubungan atau interaksi antar individu yang mempunyai kebudayaan yang
berbeda. Tidak melihat batas batas geografis yang dilihat adalah perbedaaan
kebudayaab yang ada.
|
3
|
Menekankan
perbandingan kebudayaan
|
Menekankan interaksi
yang terjadi antar pribadi yang berbeda latar belakang kebudayaan
|
4
|
Mempelajari efek
media (Perbandingan efek media dengan efek media yang lain)
|
Mempelajari
komunikasi dan hubungan internasional juga
|
2.
Nilai-Nilai budaya
a. Nilai
Positif Budaya jawa
·
Menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan,
bahkan dalam bahasa terbagi-bagi menjadi beberapa tingkatan berdasarkan halus
dan kasarnya bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain. Karena beda
tingkatan akan berbeda pula bahsa yang digunakan.
·
Mempunyai jiwa tolong menolong yang
tinggi terwujud dalam kebiasaan gugur gunung dan kerja bakti.
·
Menghormati seseorang yang mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi baik umur, tingkat sosial atau pendidikan.
·
Perilakunya halus kepada semua orang.
·
Ramah kepada pendatang.
·
Orang menerima apa ada nya (istilah
nrimo ing pandum).
·
Orang jawa dalam melakukan transaksi
ekonomi tidak selalu mengutamakan profit, tapi juga kepercayaan dan
kekeluargaan. Ada istilah jawa “rugi satak, bathi sana”, walaupun rugi harta tidak apa-apa, tapi
untung keluarga.
b. Stereotif
negatif yang terjadi budaya Madura
·
Perilakunya sangat kasar
·
sok jagoan
·
Menyelesaikan masalah dengan kekerasan “carok”
·
Punya istri banyak
·
Suka menguasai milik orang lain secara
paksa
·
Kalau ngomong kasar tidak ada
unggah-ungguh
·
Penduduknya terbelakang
3.
Fenomena Politik Apartheid.
Politik
Apartheid di Afrika selatan, berawal
saat kemenangan Partai Nasional de Boer 1948, setelah Perang Dunia ke-2,
memenangkan pemilihan umum dan membentuk pemerintahan minoritas kulit putih,
sistem apartheid kemudian ditetapkan dalam undang-undang. Pada tahun 1950,
Undang-undang Pendaftaran Populasi semua warga Afrika Selatan dibagi dalam tiga
kategori ras, yaitu Bantu atau Afrika kulit hitam, kulit putih dan kulit
berwarna lainnya. Kemudian ada kategori baru, yaitu Asia yang sebagian besarnya
adalah warga etnis India dan Pakistan.
Afrika
Selatan kemudian dibagi. 80 persen wilayah negara itu dimiliki warga kulit
putih. Sementara warga kulit hitam ditempatkan di wilayah termiskin yang
disebut sebagai homelands atau tanah air. Mereka memiliki semacam pemerintahan
administrasi mandiri. Mereka secara ekonomi, sosial dan politik dikucilkan. Pada
tahun 1970 diberlakukan Undang-Undang Kewarganegaraan Tanah Air Bantu. Semua
warga kulit hitam harus bertempat tinggal di "homeland", atau tanah
air, suatu wilayah yang dihuni mayoritas kulit hitam Afrika. Warga homelands
harus membawa paspornya untuk dapat meninggalkan wilayahnya.
Politik
Apartheid ini Berawal dari bangs kulit putih (eropa) yang mulai mendarat benua
eropa tahun 1652. Saat mendarat di Afrika mereka melihat ada
perbedaan-perbedaan saat bertemu
penduduk asli afrika yang berbeda dengan mereka. Perbedaan itu sangat jelas
terlihat dari fisik warna kulit dan warna mata.Kebudayaan bahasa yang digunakan,
adat yang berlaku, teknologi dan kebudayaan yang ada. Penilaian-penilaian pun
terjadi, penilaian ini yang membuat mereka saling menilai. Pengetahuan yang
terbatas membuat mereka mulai menilai antar baik dan buruk, tetapi hanya
berdasarkan pengetahuan mereka. Perbedaan-perbedaan tersebut melahirkan
stereotype negatif bangsa kulit hitam oleh bangsa kulit putih. Stereotype pada
pada kulit hitam yang terjadi adalah bangsa kulit hitam adalah bangsa yang
mempunyai intelektual yang lebih rendah (bodoh), kotor, tidak beradap, kebudayaan
yang rendah, hanya mempunyai kekuatan
fisik saja dan hanya sebagai budak atau
kuli.
Stereotype
ini akhirnya beriringan dengan munculah ethnocentris.
Orang kulit putih dan bermata biru menganggap lebih interior dibanding kulit
hitam. Mereka menilai mereka lebih beradap, lebih kuat dan orang kulit putih
adalah ras yang pantas sebagai pusat dunia.
Racial
Prejudice merupakan prasangka-prasangka yang akan terjadi. Orang kulit hitam dihitam kotor dan tidak
beradap.Akhrinya prasangka buruk tersebut mejadi rascial discrimitation. Banyak
diskriminasi yang terjadi, pemisahan warga kulit putih dan hitam juga
diberlakukan di fasilitas umum. Gedung-gedung umum, transportasi umum,
taman-taman, rumah makan, serta tentu sekolah-sekolah, perguruan tinggi, rumah
sakit dan gereja. Daerah-daerah permukiman di setiap kota dan desa juga dibagi
dua, sistem pendidikan sekolah terpisah dengan kualitas guru yang berbeda, dan
hanya warga kulit putih yang memiliki hak pilih.
Definisi Komunikasi
Lintas Budaya
1. Komunikasi
Lintas Budaya adalah proses komunikasi untuk membandingkan dua kebudayaan
atau lebih melalui sebuah survey lintas budaya
2. Komunikasi
Lintas Budaya menurut Williams (1966) dalam Samovar dan Porter (1976) berkisar
pada perbandingan perilaku KAB dengan menunjukkan persamaan dan perbedaan :
a.
persepsi dari
pengalaman, peran lingkungan sosial dan fisik
b.
kognisi terdiri
unsure-unsur khusus kebudayaan, proses bahasa dan cara berpikir
c.
sosialisasi
d.
kepribadian seperti
tipe-tipe budaya pribadi yang mempengaruhi etos, tipologikarakter atau
watak bangsa.
3. Komunikasi
lintas budaya adalah sebagai berikut.
a.
Komunikasi yang
dilakukan oleh dua kebudayaan atau lebih
b.
Komunikasi yang
dilakukan sebagai akibat dari terjalinnya komunikasi antar unsur kebudayaan itu
sendiri, seperti komunikasi antar masyarakatnya.
4. Komunikasi
Lintas budaya adalah proses dimana dialihkan ide atau gagasan suatu budaya yang
satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua
kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling mempengaruhi satu
sama lainnya, baik itu untuk kebaikan sebuah kebudayaan maupun untuk
menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi sebagai tahap awal dari proses
akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan
yang baru).
5. komunikasi
lintas budaya (intercultural communication) adalah proses pertukaran
pikiran dan makna antara orang-orang yang berbeda budaya.
Definisi Komunikasi
Antar Budaya
1. Sitaram
(1970) : Seni untuk memahami dan saling pengertian antara khalayak yang
berbeda kebudayaan.
2. Samovar
dan Porter (1972) : Komunikasi antar budaya terjadi manakalah bagian yang
terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut membawa serta latar
belakang budaya pengalaman yang berbeda yang mencerminkan nilai yang
dianut oleh kelompoknya berupa pengalaman, pengetahuan, dan nilai.
3. Rich
(1974) : Komunikasi antar budaya terjadi ketika orang-orang yang
berbedakebudayaan.
4. Stewart
(1974) : Komunikasi antara budaya yang mana terjadi dibawah suatu kondisi
kebudayaan yang berbeda bahasa, norma-norma, adat istiada dan kebiasaan.
5. Sitaram
dan Cogdell (1976) : Komunikasi antar budaya adalah interaksi antara
para anggota kebudayaan yang berbeda.
6. Carley
H.Dood (1982) : Komunikasi antar budaya adalah pengiriman dan penerimaan
pesan-pesan dalam konteks perbedaan kebudayaan yang menghasilkan efek-efek
yang berbeda.
Baca Juga Link Terkait Konglomerasi Di Bawah Ini :
Aturan Konglomerasi Media Di Indonesia
Intervensi Pemilik Media "Konglomerasi Media"
Bahaya Konglomerasi Media
Dampak Konglomerasi Media
Regulasi atau Aturan Konglomerasi Media Di Indonesia
Degradasi Moral dan Televisi
Bahaya Televisi
Pengusaha yang mempunyai banyak media
Aturan Konglomerasi Media Di Indonesia
Intervensi Pemilik Media "Konglomerasi Media"
Bahaya Konglomerasi Media
Dampak Konglomerasi Media
Regulasi atau Aturan Konglomerasi Media Di Indonesia
Degradasi Moral dan Televisi
Bahaya Televisi
Pengusaha yang mempunyai banyak media
1 comments:
tambahan komunikasi lintas budaya dapat membandingkan pola komunikasi yang terjadi beda budaya, dan dapat menjauhkan serta mendekatkan antara budaya tersebut. mendekatkan contohnya budaya yang saling melengkapi. menjauhkan contohnya terjadi konflik. :D
Post a Comment