Search This Blog

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tuesday, May 31, 2011

Komunikasi Sebagai Proses Budaya


Komunikasi adalah salah satu dari kegiatan sehari-hari yang benar-benar terhubung dengan semua kehidupan kemanusian, sehingga kadang-kadang kita mengabaikan penyebaran, kepentingan dan kerumitannya. (Littlejohn, 3:2010) Begitu juga dengan budaya, walaupun kita hidup tidak dapat dilepaskan dengan budaya, namun jika kita ditanya bagaimana nilai atau sistem budaya yang kita anut? Kita tidak dapat menjelaskan secara detail karena terlalu luasnya cakupan suatu budaya.
Komunikasi dan budaya seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Komunikasi pada dasarnya adalah penyampaian sebuah pesan atau gagasan, sedangkan budaya menurut koentjaraningrat adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar. Keduanya akan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Budaya akan membentuk suatu gagasan yang baru dan akan terus di komunikasikan kepada orang-orang lain. Dalam proses belajar akan muncul gagasan baru dan akan selalu berlanjut membentuk siklus yang tidak pernah berhenti.
Hal lain yang lain yang membuat komunikasi tidak dapat dipisahkan dengan budaya adalah budaya selalu di teruskan kepada anggota kepada masyarakat lain (E.B Taylor dalam Amri Sihotang, 8 :2010). Kebudayaan selalu akan dikomunikasikan kepada orang lain. Kebudayaan juga akan diteruskan kepada generasi selanjutnya, itu yang akan membuat sebuah kebudayaan akan diteruskan  dari generasi ke generasi.
Koentjaraningrat dalam ilmu sosial budaya dasar (Amri Sihotang, 9:2010) mengemukakan bahwa kebudyaan dapat di golongkan menjadi tiga wujud yaitu : (1) wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan, 2 wujud kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, (3) wujud kebudayaan sebagai hasil-karya manusia. Jika kita melihat wujud dari kebudayaan tersebut dan membandingkan kebudayaan di suatu tempat dengan tempat yang lain pasti akan melihat perbedaan yang sangat mencolok.
Setiap kebudayaan mempunyai hasil  kebudayaan yang berbeda dengan yang lain. Masing-masing mempunyai tatanan kehidupan dan nilai-nilai yang berbeda. Kenapa bisa demikian? Keberagaman budaya terjadi karena beberapa hal antara lain manusia memiliki keterbatasan anatomi tubuh, lingkungan geografis, kontak budaya dan lingkungan social yang berbeda. (Amri Sihotang, 10: 2010)  Perbedaan ini akan membentuk budaya yang khas pada suatu tempat.
***.
Salah satu yang dapat dengan mudah diamati adalah perbedaan secara geografis. Masyarakat yang mempunyai lingkungan geografis berbeda akan mempunyai bentuk kebudayaan berbeda pula. Kenapa bisa demikian? Pada dasarnya manusia akan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Manusia akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar  dapat bertahan dan hidup dengan layak. Untuk itu manusia akan selalu berfikir. Bagaimana cara untuk dapat bertahan dan hidup dengan  layak?
Manusia akan menciptakan alat-alat untuk membantu dalam mempertahankan hidupnya, selain itu juga akan mengembangkan berbagai tata aturan dan nilai-nilai yang akan menjaga agar kehidupan tersebut dapat berjalan dengan baik. walupum bereda-beda namun pada dasarnya setiap kebudayaan mempunyai wujud kebudayaan yang sama di sebut dengan culture universal. Culture universal terdiri dari peralatan dan perlengkapan, mata pencaharian dan sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, bahasa, sistem pengetahuan dan religi.
***
Kita akan melihat bagaimana lingkungan geografis akan mempengaruhi kebudayaan di suatu tempat. Penulis akan membandingkan kebudayaan masyarakat di pesisir pantai di Sulawesi Selatan dan masyarakat di dataran tinggi Bandungan Kabupaten Semarang.
Dari mata pencaharian, masyarakat pesisir  kebanyak berprofesi sebagai seorang nelayan, sedangkan masyarakat di dataran tinggi sebagai petani.Ternyata jika perhatikan lebih jauh ternyata orang pesisir untuk mencari ikan menggunakan perahu, bentuk perahu tersebut ternyata satu desa nelayan itu sama  yaitu bercadik. Perahu bercadik merupakan wujud dari teknologi yang di kembangkan agar perahu stabil saat terhempas ombak. Penyesuaian ini ada karena ombak di daerah Sulawesi Selatan besar.
 Hal sama juga terjadi di masyarakt Bandungan. Di Bandungan masyarakat yang berprosfesi sebagai petani rata-rata mempunyai jenis tanaman dan cara bertani yang sama. Bagaimana satu desa tersebut mempunyai profesi yang sama sebagai nelayan dan petani, sama-sama mempunyai bentuk perahu yang sama dan mempunyai persamaan yang lain ?
***
Proses berfikir ternyata yang mendasari munculnya kebudayaan di suatu tempat. Output dari proses ini merupakan gagasan-gagasan baru yang akan di sampaikan kepada orang atau suatu kelompok. Proses berfikir dan menyampaikan gagasan itu merupakan bentuk komunikasi intra persona dan komunikasi inter personal. Gagasan tersebut akan membentuk suatu budaya. Keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya (Koentjaraningrat,1997)
Menurut Fern Johnson ternyata secara diam-diam setiap individu mengelola kebudayaan dalam proses berkomunikasi. Ia kemudian mengsulkan enam asumsi atau aksioma dari perspektif bahasa terpusat: (1) Semua komunikasi terjadi dalam kerangka kerja budaya; (2) semua individu diam-diam mengolah pengetahuan kebudayaan yang mereka gunakan untuk berkomunikasi; (3) dalam masyarakat multi kultural, ada ideologi linguistik yang dominan yang menggantikan atau mengesampikan atau mengesampingkan kelompok budaya lain; (4) anggota kelompok yang terpinggirkan mengolah pengetahuan tentang kedua budaya mereka dan budaya dominan; (5) pengetahuan kebudayaan baik yang terpelihara dan lewat begitu saja dan secara konstan berubah; dan (6) ketika semua budaya pendamping, saling memengaruhi dan menggunakan satu sama lain. (Littlejohn, 263:2010)
***
Proses berfikir sebagai proses komunikasi intrapersonal sangat jarang dikaji jika sedang membahas komunikasi dan budaya. Padahal seperti dibahas di awal bahwa budaya merupakan wujud dari gagasan-gagasan yang ada dalam suatu masyarakat. Kita sering lupa bagaimana gagasan tersebut terbentuk dan hanya fokus dalam meyebaran pesan dalam kajian komunikasi.
Komunikasi dengan segala kerumitannya memang jarang kita sadari. Padahal hampir setiap interaksi yang kita lakukan semuanya merupakan wujud dari komunikasi.
Semoga setelah kita mengkaji komunikasi sebagai proses budaya, perspektif kita akan berubah dan menempatkat komunikasi sebagai suatu proses yang penting dalam kehidupan kita.


Daftar Pustaka
Amri, Sihontang, 2010. Ilmu Sosial Budaya Dasar: Semarang: Penerbis Universitas Semarang
Littlejohn, Stephen. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika
Puji Winarso, Heru. 2005. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta : Pestasi Pustaka

Saturday, May 28, 2011

Bahasa Sebagai Proses Budaya



Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Perbedaan bahasa terjadi hampir di setiap daerah di berbagai belahan dunia. Perbedaan pengucapan, istilah, arti kata terjadi menyesuaikan daerah masing-masing. Akibat dari salah pengucapan, perbedaan arti kata terkadang dapat menimbulkan konflik.
Tidak ada salahnya mempelajari bahasa etnis lain agar tidak terjadi perselisihan dan lebih bersatu. Bahasa digunakan sebagai perantara antara individu satu dengan yang lainnya. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyaraka, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penggunaan bahasa sebagai alat penyampai pesan dalam komunikasi juga dapat menciptakan struktur-struktur sosial dimana pada budaya tertentu bahasa yang dipakai disesuaikan menurut usia, kasta, pergaulan atau acara seni dan budaya adat tertentu. Bisa dikatakan, dengan bahasa kita mengetahui asal-usul seseorang.
Pada era saat ini, bahasa cukup mengalami perkembangan. Di Indonesia sendiri, bahasa yang digunakan pada pergaulan sehari-hari memiliki perbedaan dari masa ke masa. Penciptaan istilah, singkatan, salam yang digunakan menandakan ikon pada masa tertentu. Penyisipan bahasa asing dalam bahasa keseharian menjadi trend tersendiri karena dominasi bahasa asing di Indonesia begitu luar biasa.
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa mulai dirasa terpinggirkan. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul.
Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat. Perilaku meniru merupakan pengaruh yang sangat besar. Kalangan remaja cenderung suka meniru hal-hal yang mereka lihat, dengar juga baca.
Selain bahasa lisan, bahasa tulisan juga mengalami perubahan tiap masa. Media jejaring sosial, perkembangan teknologi turut mempengaruhi ragam bahasa tulisan. Munculnya singkatan-singkatan tulisan pada saat penulisan terkadang tidak dipahami atau hanya dipahami kalangan orang tertentu saja. Perkembangan teknologi seperti penggunaan pesan singkat pada telepon seluler atau short message service (SMS), jejaring sosial memunculkan singkatan kata pada tulisan yang dimaksudkan untuk lebih efisien dalam penggunaan karakter huruf. Generasi muda cukup berperan besar terhadap perubahan ini.
Pembinaan terhadap generasi muda dalam berbahasa sangatlah penting. Walaupun bahasa asing membantu kita dalam era globalisasi, namun penggunaan bahasa Indonesia jangan sampai tergerus oleh arus. Karena bahasa Indonesia merupakan identitas bangsa yang pada nantinya akan turun temurun digunakan. Jika semakin sering menggunakan istilah bahasa asing, maka tidak dapat dipungkiri bahasa Indonesia menjadi terpinggirkan dan sulit untuk dipahami dan semakin malas pula berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah atau perguruan tinggi masih kurang mampu membawa kalangan generasi muda berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Membutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk melestarikan bahasa Indonesia dan buth kebiasaan pula untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar..

Perkembangan Masyarakat cybernet


Fenomena Global Vilage memang tidak dapat dihindari oleh masyarakat yang hidup pada generasi ini. Perkembangan teknologi yang membuat orang dapat berhubungan satu sama lain di berbagai belahan di bumi. Hal tersebut membuat seakan sudah tidak ada jarak lagi yang dapat memisahkan seseorang. Internet dengan segala hal yang di dalamnya telah mengubah jutaan orang penggunanya menjadi sebuah masyarakat baru yaitu masyarakat cybernet.
Berbicara tentang cybernet mungkin tidak akan lepas dengan namanya jejararing sosial. Banyak jejaring sosial yang ada saat ini, dari friendster, facebook sampai Twitter. Indonesia merupakan  negara yang mempunyai jumlah pengguna jejaring sosial facebook terbanyak nonor dua di dunia setelah Amerika Serikat. Ada sekitar 34 juta penduduk  Indonesia yang menggunakan jejaring sosial ini. (http://unic77.info/20-negara-pengakses-facebook-terbesar.html)
Ada dua pertanyaan yang dapat kita sikapi dalam melihat fenomena ini :
Apa dampak penggunaan facebook ?
Bagaimana cara mencegah dan menghindari dapak negatif penggunaan facebook ?
  Dampak penggunaan facebook ada 2 yaitu dampak positif dan negatif. Dampak positif penggunaan facebook pada masyarakat sebagai berikut :
1.       Banyak mendapatkan relasi atau teman
Pada dasarnya situs-situs jejaring sosial semacam facebook dan twitter memang dimaksudkan untuk mencari dan memperbanyak teman. Tapi ini juga tergantung pada motiv seseorang dalam menggunakan facebook. Ada beberapa orang yang hanya membuat akun di facebook hanya sekedar ada saja. Misalkan para remaja yang membuat akun facebook karena takut bila nanti ketika berkenalan mereka ditanya “alamat facebooknya Apa atau mana ? mereka tidak bisa menjawab.  
2.       Menemukan teman lama
Banyak pengguna facebook yang dapat menemukan teman lamanya dengan sangat mudah. Karena dalam situs ini diberikan akun pencarian. Hanya dengan mengisi beberapa informasi tentang teman yang icari seperti nama, pekerjaan, asal sekolah, dan alamat. Namun hal ini jadi sulit dilakukan, bila teman yang kita cari memakai nama samaran pada akun facebook.
3.       Berbagi informasi
Kita dapat berbagi informasi menarik dan bermanfaat dengan teman-teman di facebook. Tapi sayangnya, masih sangat jarang orang yang memanfaatkan facebook sebagai sarana berbagi informasi. Kebanyakan dari mereka Cuma menggunakan facebook untuk chatting yang tidak penting. Kalu tidak untuk bermain game seperti texas holdem poker atau mafia wars yangs edang trend di facebook.
4.       Tempat curhat
Untuk remaja yang membutuhkan teman curhat bisa dilakukan di facebook. Karena mungkin ada yang menanggapi dan memberikan solusi jitu untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Walupun mungkin nantinya kebanykan komentarnya tidak sesuai yang diharapkan.



5.       Menyalurkan hobi
Menyalurkan hobi menulis sebenarnya dapat di lalukukan di facebook. Karena ada fasilitas note yang di sediakan untuk menampung hobi dalam tulis menulis. Bisa sekedar menulis curhatan, puisi, opini, tips, dan sebaginya. Sayangnya sangat jarang para facebookers yang memanfaatkannya.
6.       Sebagai media menyimpan data
Selain media berbagi informasi, facebooke juga bisa dipergunakan sebagai media penyimpanan file, file Mp3, vedeo, foto dan lainnya. Asal jangan menyimpan data-data yangs angat pribadi seperti no ATM. Karena facebook cukup mudah dilacak terutama sekedar melihat koleksi foto tanpa harus menjadi teman. Apalagi kalau kita lupa log out ketika membuka facebook di warnet.
7.       Sarana promosi
Bagi seorang blogger, facebook bisa dipergunakan untuk promosi situs/webblog. Tukuannya tentu agar pengunjung blog kita bertambah. Selain itu bagi yang berjiwa wiraswasta dapat mempromosikan prosuknya.
8.       Menghindari strees
Chatting dengan teman-teman, mengomentari status orang lain yang terkadang lucu dan menggelitik, bermain game, tentu bisa menjadi obat strees yang ampuh setelah seharian berkutat dengan pekerjaan dan pelajaran di sekolah.
Adapun dampak negatif dari penggunaan facebooj pada masyarakat adalah
1.       Tidak peduli dengan sekitarnya
Masyarakat yang sudah kecanduan facebook selalu asik dengan dunianya sendiri sehingga tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekirtarnya. Seseorang yang telah kecanduan facebook sering mengalami hal ini. Tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dunianya berubah menjadi dunia facebook.
2.       Kurangnya sosialisasi dengan lingkungannya
Dampak bila terlalu sering dan terlalu lama bermain facebook. Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial remaja. Merea yang seharusnya belajar bersosialisasi dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya bersama teman-teman facebooknya yang rata-rata membahas sesuatu yang kurang penting. Akibatnya kemampuan verbalnya menurun.  
3.       Menghamburkan Uang
Akses internet untuk membuka facebook jelas berpengaruh terhadap kondidi keuangan, terlebih bila di akses di warnet. Di Indonesia cenderung akses internet masih mahal jika di bandingkan dengan negara lain. Ini sudah dikategorikan sebagai pemborosan, karena tidak produktif. Akan berbeda jika mereka menggunakan untuk kepentingan bisnis.
4.       Mengganggu kesehatan
Terlalu lama di depan monitor tanpa melakukan kegiatan apa pun, tidak pernah olahraga sangat beresiko bagi kesehatan. Berbagai penyakit akan mudah datang. Selain membuat makan dan tidur tidak teratur. Sehingga penyakit obesitas, lambung dan mata sering menimpa orang-orang yang kecanduan internet.
5.       Berkurangnya waktu bekerja dan belajar
Waktu yang tersedia untuk bekerja dan belajar menjadi berkurang porsisnya hanya untuk membuka facebook. Hal yang sering terjadi saat bekerja dan belajar kadang mencuri kesempatan untuk sekedar apakah ada coment yang baru atau ada teman yang mengajak berkenalan. Ini tentunya sangat mengganggu produktifitas kerja dan belajar.
6.       Kurangnya perhatian untuk keuarga
Berkurangnya waktu untuk keluarga karena waktu yang di habiskan untuk membuka facebook lebih lama dibandingkan dengan keluarga. Waktu untuk berkumpul keluarga di rumah, jalan-jalan bersama tergantikan prioritasnya dengan facebook, bisa jadi di rumahpun masih bisa membuka bermain facebook lewat komputer atau Hp.
7.       Tersebarnya data pribadi
Beberapa facebooker menyimpan data pribadinya secara detail di facebook. Ada juga yang menyimpan foto atau vedeo pribadinya di facebook. Padahal hal ini sangat berbahanya ketika ada orang yang secara sengaja atau tidak sengaja membuka dan menyebarkan data pribadinya.
8.       Mudah menemukan sesuatu berbau upornografi dan sex
Tidak hanya informasi positif yang dapat dengan mudah didapatkan, konten pornografi juga sangat mudah didapatkan lewat facebook. Ada juga akun yang memang haya berisi gambar dan note  pornografi. Memang sangat ironis, ini adalah salah satu bentuk kurang dewasanya pengguna internet di Indonesia
9.       Rawan terjadinya perselisihan
Perselisihan juga dapat terjadi dalam facebook, status yang sifatnya menghasut, mengejek dan mencemooh sering muncul. Selain itu juga ada group-group tertentu yang bisa jadi berlawanan dengan group tertentu. Lewat forum yang ada perbedaan pendapat dapat terjadi suatu perselisihan.
10.   Terjadi penipuan
Banyak orang yang mengambil kesempatan ini untuk mengeruk keuntungan secara sepihak, baik dengan penipuan atau dengan tindak kriminal. Kita harus berhati hati dan waspada jika kita berkenalan dengan orang yang baru kita kenal dan mengajak untuk bertemu di tempat tertentu. Bagi penipu kondisi duni maya yang serva anonim jelas sangat menguntungkan.

Cara mencegah dan menghindari dampat negatif dari facebook.
1.       Mengakses facebook dengan aman
Dalam menggunakan facebook hindakan dari praktek pishing (pencurian identitas). Lindungi password pribadi dan jangan sampai ada orang yang mengetahui. Bahkan teman Anda sekalipun.
2.       Jangan menyimpan data yang terlalu pribadi
Sebagai facebooker mencantunkan data-data yang terlalu pribadi di profile facebook seperti alamat lengkat dan nomor telpon. Mungkin maksud baik, tetapi bisa menjadi bomerang. Bayangkan apa yang bisa dilakukan seseorang dengan nama, alamat lengkap dan nomor telp kita.
3.       Mengenali sisi positif dan negatif facebook
Dari salah satu hasil polling di internet mengenai dampak positid dan negatif dari facebook dapat diketahui bahwa 45% dari 255 voter, mengaku bahwa facebook lebih banyak manfaatnya sedangkan 36% negatif dan 9 % tidak tahu. Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa mereka sudah mengetahui dampak negatif dan manfaatnya, Ini penting, dengan mengetahi manfaat dan dampak negatif, kita jadi tahu bagaimana cara menyikapinya.



4.       Menggunakan facebook sesuai porsinya
Sesuatu yang berlebiha itu tidak baik, begitu pula dengan facebook. Mungkin kita perlu mengatur jadwal atau berapa durasi waktu yang di peruntukkan untuk membuka facebook. Harus ada komitmen dari sendiri, jangan sampai menjadi kecanduan atau gila facebook.
5.       Bersikap baik dan menghindari konflik
Karakter dan tipe manusia beraneka ragam baik suku, kultur budaya dan kebiasaan. Ini bisa saling berbenturan jika kita tidak dapat secara sadar untuk saling bertoleransi. Perlu adanya niat baik dalam menjalin hubungan dengan semua orang yang ada di jejaring sosial tetapi tetap waspada dan berhati hati.
Setelah mengetahui dampak-dampak facebook dan bagaimana cara mengatasinya kita di harapkan bisa lebih bijaksana dalam menyikapi fenomena ini. Karena selain mempunyai berbagai hal posiif yang dapat kita nikmati, juga mempunyai dampak negatif yang kita wapadai.  Memang semua hal harus ada porsiny. Harus ada batas-batas dan aturan agar tidak berdampak negatif bagi kita dan lingkungan kita.  Saling mawas diri dan mengingatkan jika sampai ada yang sudah melewati batas satu solusi alternatif. Teknologi di ciptakan untuk membantu bukan membelenggu.

Daftar Pustaka

Amri Sihontang. 2010. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Semarang: Semarang Universitas Press
(http://unic77.info/20-negara-pengakses-facebook-terbesar.html)

Pop Culture Sepeda Trendy "Sepeda Fixie"



Mendengar istilah pop culture atau budaya populer mungkin kita akan mengingat tentang kehidupan manusia yang sangat dekat hubungannya dengan budaya. Memang demikian, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk budaya. Manusia di sebut makhluk budaya karena manusia di ciptakan sejak lahir sudah dibekali dengan akal, perasaan, kehendak untuk berbuat baik, memiliki jiwa dan perasaan (Amri Sihontang, 6 :2010). Hal tersebut juga yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain.
Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta Budhayah yaitu bentuk jamak kata Buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Inggris, kata budaya berasaal dari kata culture, dalam bahasa belanda diistilahkan dengan kata cultuur, dala bahasa latin berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, Mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani). Pengertian ini kemudian berkembang dalam arti culture, yaitu segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Pengertian budaya atau kebudayaan dikeukakan oleh beberapa ahli di antaranya E. B Taylor, budaya adalah seatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, mral, keilmuan, hukum , adat istiadat, dan kemampuan yang laim serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. (Amri Sihontang, 8 :2010) . Sedangkan kata populer atau populer adalah diterima oleh banyak orang, disukai atau disetujui oleh masyarakat banyak.
Wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat dibagi menjadi tiga wujud, yaitu wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan; wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas sera tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat; dan wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. (Amri Sihontang, 10:2010). Wujud budaya populer pun serupa, sangat beragam dari gagasan, ide, tingkah laku dan berbagai macam poduk.
Kebudaya mempunyai sifat statis dan dinamis. Kebudayaan di katakan statis jika suatu kebudayaan mengalami perubahan sedikit dalam tempo waktu yang lama, dan dikatakan dinamis jika kebudayaan berubah dalam waktu yang sangat singkat. kebudayaan selalu berubah seiring dengan perkembangan masyarakat yang ada.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala bidang, termasuk dalam hal kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatau kellompok sosial akan bergeser. Cepat atau lambat pergeseran ini akan menimbulkan konflik antara kelompok-kelompok yang menghendaki perubahan. Suatu komunitas dalam kelompok sosial bisa saja menginginkan adanya perubahan dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan sudah tidak sesuai lagi dengan zaman yang mereka hadapi saat ini. Namun, perubahan kebudayaan ini kadang kala disalah artikan menjadi suatu penyimpangan kebudayaan. Interpretasi ini mengambil dasar adanya budaya-budaya baru yang tumbuh dalam komunitas mereka yang bertentangan dengan keyakinan mereka sebagai penganut kebudayaan tradisional selama turun menurun. (Amri Sihontang,15:2010)
Menurut Dominic Strinati budaya populer tumbuh secara spontan dari grass-root, tercipta secara otomatis, otonom, dan secara langsung merefleksikan hidup dan pengalaman masyarakat tersebut. Budaya populer mupakan wujud dari perubahan dari sistem pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan hidup masyarakat modern. Tetapi coba kita amati sejenak apakah benar budaya populer datang secara spontan ? Atau ada proses penanaman ide yang membuat budaya itu bisa disukai banyak orang?
Dalam upaya menjawab pertanyaan di atas, saya merasa perlu untuk menyertakan beberapa istilah yang lekat dengan ‘budaya populer’. Istilah-istilah tersebut adalah pemodal, industri, produk, media massa, iklan, konsumen, dan uang. Lekatnya ‘budaya populer’ dengan istilah-istilah di atas menunjukkan bahwa ia tidak lepas dari suatu sistem. Yang berarti, segala yang populer adalah hasil dari konstruksi. Bukan sesuatu yang alami. Sistem itulah yang kemudian mempopulerkan sesuatu dengan cara memproduksinya, mengkomersialisasikannya, dan mengiklankannya supaya banyak orang mengkonsumsinya. Semakin banyak yang mengkonsumsi, makin banyak pula uang yang masuk ke kantong pengendali sistem, yakni pemilik modal.
Budaya populer ternyata tidak muncul begitu saja secara alamiah. Peran media massa dalam menyampaikan informasi secara persuasif yang tanpa sadar telah mengubah pengetahuna, sikap dan perilaku kita. Memang tidak kita sangkal jika saat ini adalah era komunikasi di mana informasi dapat kita dapatkan dengan sangat mudah dengan berbagai teknologi yang ada.
Manusia menjadi sasaran empuk bagi pemilik modal untuk mendapatatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dengan media seakan manusia manusia menjadi sangat pasif, lembek dan mudah untuk dimanipulasi. Cukup dengan beriklan di televisi pemilik modal dapat mengubah persepsi seseorang dengan sangat cepat, mana yang keren mana yang tidak, mana yang trendi mana yang kuno. Padahal trend itu selalu berputar dan selalu mengalami siklus, tapi pemilik modal dapat mengubah tend menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi segera.
***
Contoh yang sedang ngetrend saat ini adalah fixed gear atau yang biasa di sebut fixie. Saat ini orang-orang sedang berbenah untuk memperbaiki sepeda menjadi sepeda fixie karena trend sepeda MTB sudah ketinggalan jalan. Orang sudah bosan untuk bermain sepeda lompat-lompatan di jalur offroad dan berganti bermaian sepedaan kota terlebih ketika ada car free day.
Sebetulnya sepeda fixie sudah ada sejak lama. sepeda fixed gear itu awal nya hanya di pakai saat kejuaraan sepeda balap di lintasan “velodrome". Velodrome adalah sebuah lintasan balap sepeda yang jalurnya berbentuk oval dan tidak mempunyai ujung, setiap sepeda akan berputar mengelilingan untuk lap yang sudah di tentukan. Lintasan yang berbentuk oval dan dengan tingkat kemiringan tertentu membuat pembalap harus selalu mengayuh sepedanya agar tidak terjatuh dalam lintasan.

Sepeda fixie seakan menjadi sepeda yang paling keren di banding dengan sepeda-sepeda yang lainnya. Warna rangkanya yang mencolok, pelek sepeda yang lebar dan warna warni serta ban nya yang kecil dan ramping seakan juga membuat pengendaranya menjadi keren dan trendi saat sepedaan. Sedangkan sepeda yang lain seakan sudah kuno dan ketinggalan zaman.
Padahal sepeda Fixie sudah di ada di Indonesia sejak lama, hanya namanya adalah sepeda Fix Gear atau doltrap. Dahulu sepeda jenis ini hanya di gunakan sepeda onthel yang besar dan kebanyakan di gunakan orang-orang di desa. Sepeda ini cocok di gunakan di daerah pedesaan karena di desa jalannya masih sepi, sehingga walupun tidak menggunakan rem sepeda ini aman di kendarai.
Sepeda fixie tidak serta merta langsung digemari banyak orang. Sepeda fixie menjadi sangat trend saat banyak kota-kota besar yang mengeluarkan kebijakan car free day. Komunitas fixie menjadi menjamur di kota kota besar. Banyak di bincangkan di televisi, majalah dan koran. Ada liputan khusus sepeda fixie, sampai pemain persib bandung datang ke stadion juga memakai sepeda fixie. Tentu menjadi magnet bagi orang-orang menjadi sangat tertarik dan mengubah sepeda mereka menjadi sepeda fixie.
***
Ternyata munculnya sepeda Fixie juga di ikuti dengan banyaknya penjualan spare part sepeda menyediakan berbagai aksesoris, dari ban warna warni sampai pelek yang lebar dan berwarna.
Sebuah trend di selalu di ikuti dengan nilai kebutuhan yang juga bertambah. Orang merasa butuh mengubah sepeda yang standar menjadi Fix Gear, membutuhkan warna baru untuk rangka mereka dan sebaginya.
Sebetulnya nilai kebutuhan itu muncul karena kita tidak mau di sebut kuno atau ketinggalan zaman. Sebetulnya itu adalah sebuah kebutuhan yang semu. Padahal dengan menggunakan sepeda yang standar akan lebih nyaman dan aman, karena ada pengaturan gear yang membantu kita menyesuaikan dengan keadaan jalan dan ada brake atau rem yang membantu kita menghentikan laju sepeda .
Akan tetapi ke populeran menghalangi nilai rasionalitas. Populer menghalangi daya pikiran kita dan menghasilkan kebutuhan-kebutuhan semu yang harus kita penuhi agar tidak di sebut kuno.
Sekali lagi media telah mempercundangi kita untuk menjadi pengikut setianya. Propaganda media telah memperdayai kita atas nama populer. Siapa yang diuntungkan ? yang di untungkan adalah pabrik sepeda, sparpart dan toko-toko yang menjual beraneka pernak-perniknya yang bisa kita sebut sebagai pemilik modal.
Memahami budaya populer sebagai hasil konstruksi pemilik modal berarti juga menerima kenyataan diri sebagai pelaku budaya populer –identik dengan sikap pasif (Strinati: 1995, 15)- yang tak lebih dari sekadar pion-pion yang digerakkan. Kalau sudah paham akan hal itu, menurut saya tak butuh penjelasan panjang lebar tentang eksploitasi pemilik modal, atau yang keren disebut kapitalis, atas buruh untuk membuktikan bahwa kapitalisme memang kejam. Kekejamannya toh sudah dirasakan oleh kita, kaum muda, yang bukan (atau bisa jadi hanya belum menjadi) buruh. Disadari atau tidak, kita adalah korban pemiskinan oleh pemilik modal. Sebabnya, kita dibuat menjadi konsumtif karena kebutuhan kita terus diciptakan. Kalau masih tidak percaya, bagi yang merasa diri populer, cobalah tengok lemari pakaian Anda dan lihat adakah baju dalam kondisi bagus yang tak lagi Anda pakai karena (katanya) sudah tidak trendi lagi? Jika ada, selamat, Anda terbukti menjadi korban pemilik modal! Jadi, mari bertanya pada diri masing-masing,)

Friday, May 27, 2011

Kajian Iklan Biskuat dalam Tradisi Semiotika Media

Semiotika dan Hiper Realitas

Jean Baudrilland, seorang peneliti asal Prancis menyakini bahwa tanda-tanda memang terpisah dari objek yang mereka tandai dan bahwa media telah menggerakkan proses ini sehingga titik di mana tidak ada yang nyata. (littlejohn, 408:2009). Menurut baudrilland media telah mengaburkan batas-batas antara sesuatu yang nyata dengan sesuatu yang maya. Melalui tanda-tanda yang di ciptakan manusia sendiri ternyata manusia pada akhirnya merasa bahwa tanda-tanda yang mereka ciptakan itu sesuatu yang benar dan nyata.
Baudrillard memperkenalkan teori simulasi. Di mana peristiwa yang tampil tidak mempunyai asal-usul yang jelas, tidak merujuk pada realitas yang sudah ada, tidak mempunyai sumber otoritas yang diketahui. Konsekuensinya, kata Baudrillard, kita hidup dalam apa yang disebutnya hiperrealitas (hyper-reality). Segala sesuatu merupakan tiruan, tepatnya tiruan dari tiruan, dan yang palsu tampaknya lebih nyata dari kenyataannya (Sobur, 2006).
Sebuah iklan menampilkan seorang pria lemah yang kemudian menenggak sebutir pil multivitamin, seketika pria tersebut memiliki energi yang luar biasa, mampu mengerek sebuah truk, tentu hanya ‘mengada-ada’. Karena, mana mungkin hanya karena sebutir pil seseorang dapat berubah kuat luar biasa. Padahal iklan tersebut hanya ingin menyampaikan pesan produk sebagai multivitamin yang memberi asupan energi tambahan untuk beraktivitas sehari-hari agar tidak mudah capek. Namun, cerita iklan dibuat ‘luar biasa’ agar konsumen percaya. Inilah tipuan realitas atau hiperealitas yang merupakan hasil konstruksi pembuat iklan.
Barangkali kita masih teringat dengan pengalaman masa kecil (entah sekarang masih ada atau sudah lenyap) di pasar-pasar tradisional melihat atraksi seorang penjual obat yang memamerkan hiburan sulap kemudian mendemokan khasiat obat di hadapan penonton? Padahal sesungguhnya atraksi tersebut telah ‘direkayasa’ agar terlihat benar-benar manjur di hadapan penonton dan penonton tertarik untuk beramai-ramai membeli obatnya. (http//cieny.com/Semiotika+Iklan+Sosial+bagian+II+«+Blog+Pak+Jaiz.htm)
Hal yang samabanyak yang terjadi saat ini. Pekerja kreatif selalu menciptakan sesuatu tanda dalam sebuah iklan untuk menarik perhatian audience agar produk yang mereka iklankan menarik dan pada akhirnya audience membeli produk yang mereka iklankan. Terlepas tanda yang mereka tampilkan itu nyata atau tidak.
Contoh iklan yang cukup menarik menurut kelompok kami adalah iklan biskuit “Biskuat”. Tayangan yang di tampilkan adalah dua anak yang menjadi sangat kuat setelah makan biskuit yang mereka makan. Biskuit iku menjadikan tubuh mereka menjadi sangat kuat “sekuat macan” sehingga mampu menendang bola sangat keras.
Stimuli yang ingin disampaikan dalam iklan ini adalah bahwa Biskuat dapat menjadikan tubuh kita menjadi sangat kuat “sekuat macan”. Apakah itu benar ? mari kita kaji lebih lanjut bagaimana produk ini.


A. Informasi Produk
Nama Produk : Biskuat Coklat
Co-Branding : Danone
Brand Induk : Biskuat
Kategori : Susu
Jenis Produk : Makanan Ringan / Snack
Kemasan : Plastik Berat Bersih 24 gram
Warna Kemasan : Merah, Biru, Kuning, Latar Putih
Komposisi : Tepung terigu, minyak nabati, gula, telur, susu, kalsium, garam, soda kue, perisa susu, Vitamin B1, B2, B5, B6, B12 dan D.
Mengandung : Gandum, susu, telur.
Harga Perkiraan : Rp. 500,-
B. Foto / Gambar Produk


C. Informasi Nilai Gizi / Kandungan Nutrisi
Takaran Saji : 28 gram 7 Keping / Jumlah Sajian Per Kemasan : 1,2
- Energi total : 130 kkal
- Energi dari lemak : 40 kkal
- Lemak total : 5 gram / 9%
- Protein : 2 gram / 4%
- Karbohidrat total : 19 gram / 6%
- Natrium : 80 mg / 3%
- Vitamin B1 : 25%
- Vitamin B2 : 25%
- Vitamin B5 : 20%
- Vitamin B6 : 20%
- Vitamin B12 : 20%
- Vitamin D : 25%
- Kalsium : 20%
Mengandung 0,43 mg Vitamin B5 persajian
% AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal
Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah
D. Info Perusahaan
Perusahaan : PT. Danone Biscuits Indonesia Desa Walahar, Klari, Karawang 41371 Indonesia
Produsen : PT. Danone Biscuits Indonesia Desa Walahar, Klari, Karawang 41371 Indonesia
Website : www.danone.com
E. Sertifikasi / Izin
Halal
BPOM RI MD : 227110068288
Kode Batang : 8 992716 108458
F. Teks / Keterangan Tambahan Produk
Biskuit Susu
Vitacal 6 vitamin kalsium tulang kuat
Kaya akan kalsium dan vitamin D untuk membantu pembentukan tulang yang kuat.
Simpan di tempat yang kering dan sejuk.
Tanggal Pembuatan / Production Code : Lihat Di Bagian Muka
Baik Digunakan Sebelum / Best Before : Lihat Di Bagian Muka
Kode Produksi / Production Code : Lihat Di Bagian Muka
All affixed trademarks belong to subsidiaries of Groupe Danone.
Melihat Informasi produk, kita sebagai orang awam pun tahu bahwa biskuat coklat memang merupakan biskuit yang mengandung banyak kalori. Kandungan kalori yang ada memberi asupan tenaga pada tubuh kita. Kebutuhan rata-rata kalori perhari orang dengan berat bada 51 kg adalah 1785 kkal (http://viramedika.blogspot.com/2009/04/menghitung-kalori-untuk-mendapatkan.html) kebutuhan tersebut dapat bertambah atau berkurang tergantung dengan jumlah aktifitas yang dilaksanakan. Satu bungkus biskuat coklat mengandung 130 kkal. berarti di butuhkan +/- 13 bungkus biskuat untuk sedekedar memenuhi asupan kalori kita.
Iklan tayangan iklan tersebut sangat menarik. Bagaimana dalam durasi 14 detik dapat menyampaikan bayak pesan. Mari kita ulas satu persatu.
1. Pemilihan pemeran iklan ini sudah sangat jitu. Bagimana menampilkan anak kecil yang badan kecil setelah makan biskuat tenaga yang dihasilkan menjadi sangat kuat. Tendangannya melintir keras dan tepat sasaran. Dalam dunia nyata apa benar, tenaga anak sekecil itu dapat menedang bola sangat keras ?
2. Pemilihan sepak bola sebagai setting iklan. Kekuatan yang dihasilkan tidak selalu di ukur dengar seseorang dapat mengangkat beban seberapa berat. Ternyata dapat di simbolkan dengan menendang sangat keras dan tepat sasaran juga dapat menangkap bola dengan tepat. Ini pemilihan yang sangat jitu bukan saja saat pertama kali iklan ini keluar di Indonesia saat demam bola.
3. Baju yang dikenakan antar anak yang memakai baju merah dan baju coklat. Baju merah menyimbulkan biskuat energi sedangkan baju coklat menyimbolkan biskuat coklat keduanya sama kuat dan tidak menjatuhkan satu dengan yang lain.
4. Di akhir iklan ada tag line “semua bisa jadi macan” dan ada gambar macan yang muncul. Ini tagline yang menarik. Kalo kita telaah kenapa tidak sekuat kucing, sapi atau banteng? Atau gajah. Kita semua setuju kalo di tandingkan antara macan dan gajah pasti lebih kuat gajah. Pemilihan macan mengungkapkan bahwa macan tidak hanya kuat, tetapi cerdik, ganas dan lincah. Macan sebagai karnivora di bekali dengan indra penciuman, pendengaran yang jauh lebih baik dari yang saya sebutkan tadi. Gajah mungkin lebih kuat tetapi kita setuju macan jauh mempunyai banyak kelebihan dibandingkan macan. Maka asosiasi ini menyimbolkan bahwa jika kita makan biskuat kita akan selincah, secerdik dan sekuat macan.

Pada akhirnya setelah kita melihat tayangan iklan tersebut apa yang kita dapatkan? biskuat adalah biskuit energi yang akan membuat tubuh kita kuat ”sekuatmacan”. Tetapi, setelah kita kaji tadi, muncul pertanyaan apa itu benar ? ternyata setelah kita lihat lebih dalam ternyata tidak benar. Biskuat memang biskuat dengan kandungan kalori yang besar, tetapi agar tubuh kita kuat, kita membutuhkan asupan kalori yang lebih banyak, agar kita dapat menedang keras dan tepat sasaran kita membutuhkan banyak latihan.
Tenyata tanpa kita sadari kita terjebak dalam realita-realita palsu yang sengaja diciptakan untuk mengurung kita dalam dunia yang semu. Padahal manusia sendiri yang menciptakan kepalsuan itu. Tetapi justru kita akan terjebak dalam jebakan kita dalam dunia yang disebut hiperrealitas.

 Teori Semiotika
Semiotika Adalah
Bahaya televisi Bagi anak
Aturan Konglomerasi Media Di Indonesia 
Intervensi Pemilik Media "Konglomerasi Media"
Bahaya Konglomerasi Media
Dampak Konglomerasi Media 
Regulasi atau Aturan Konglomerasi Media Di Indonesia 
Degradasi Moral dan Televisi 
Bahaya Televisi 
Pengusaha yang mempunyai banyak media