Search This Blog

Wednesday, November 21, 2018

Konglomerasi Media Jurnalisme adalah Taruhannya



Konglomerasi Media 
Jurnalisme adalah Taruhannya

Rencana bisnis masing-masing perusahaan media di Indonesia, menurut Tapsell, adalah sebangun: merebut audiens Indonesia lewat sebanyak mungkin platform. Mereka juga membangun “ekosistem” media, dari konten hingga infrastruktur komunikasi.

Dengan demikian, menurut Tapsell, akan sulit bagi media baru—terutama yang berbasis online—untuk bertahan dan punya bisnis yang berkelanjutan, jika tidak bergabung dengan konglomerasi tersebut.

Penelitian Merlyna Lim dan Ignatius Haryanto menunjukkan betapa para pemimpin perusahaan ini bukan cuma punya pengaruh pada lanskap media, tapi juga keterlibatannya pada panggung politik dan ekonomi Indonesia. Membuat kualitas jurnalisme memang jadi taruhannya.

Tempo—majalah mingguan milik PT Tempo Inti Media Tbk— yang tadinya diletakkan Tapsell di luar garis konglomerat media ini, sahamnya sudah diserap konglomerat Edwin Soeryadjaya dan grup SCTV—yang terafiliasi dengan EMTEK—lewat right issue.

Menurut Y. Tomi Aryanto, wakil direktur bisnis digital Tempo Group, jumlah itu tak lebih dari 1 persen dan tak berpengaruh pada kualitas jurnalisme Tempo.

“Kami tidak akan mudah menerima hal-hal yang tidak bisa kami kompromikan,” kata Tomi kepada saya. Menurutnya, Tempo punya basis jurnalisme yang kuat, karena bahkan orang-orang manajemennya adalah bekas wartawan yang paham batas api antara produk jurnalistik dan iklan.

“Apakah dengan right issue segitu bisa memengaruhi (dapur redaksi)? Kecil sekali, kok. Apa yang bisa kamu lakukan dengan satu persen?” ujar Tomi.

“Investor itu kalau mau intervensi, kan, mesti hitung berapa punya shares. Kalau cuma kecil, kami cuekin aja, dia enggak bisa apa-apa, istilahnya gitu. Tentu hari-harinya tidak begitu. Mereka juga tahu, mereka bukan orang bodoh, yang hanya punya 2-3 persen terus mau intervensi. Ya enggaklah, kami yakin mereka tidak seperti itu. Maka, kami juga mau terima,” tambahnya mengenai right issue Tempo.
Sumber 
tirto.id

0 comments:

Post a Comment