Fungsi teori komunikasi
Teori dalam penelitan ini diartikan
sebagai representasi konseptual atau penjelasan mengenai sebuah fenomena. Teori
dibangun oleh para ahli untuk mempresentasikan apa yang dipertimbangkan sebagai
suatu yang dipandang penting dalam proses berlangsungnya suatu gejala atau
realitas. Teori menjalankan fungsi-fungsi yang tidak terpisah satu dengan
lainnya dan lebih merupakan overlapping
antar fungsi. Di antara fungsi-fungsi tersebut seperti yang disebut Littlejohn (1999:30)
yaitu :
·
Mengorganisasikan
dan menyerderhanakan pengetahuan.
·
Menfokuskan perhatian
pada beberapa variabel dan hubungan-hubungan di antaranya.
·
Mengklarifikasi
apa yang diamati sehingga pengamat paham dan dapat meginterpretasikan.
·
Membantu
pengamatan melalui pemfokusan.
·
Memprediksikan
terutama mengenai hasil dan pengaruh data.
·
Heuristik di
mana teori yang baik akan dapat menggerakkan penelitian.
·
Komunikastif
terutama untuk mempublikasikan pengamatan dan spekulasi para investigator.
·
Mengontrol
dalam arti sebagai sarana untuk menilai efektif tidaknya suatu tindakan.
·
Generatif
dalama arti menggerakkan cara-cara baru.
Demikian pentingnya kedudukan teori
khususnya dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga
hampir tidak ada suatu yang tidak berangkat dari teori dengan satu atau
beberapa fungsinya. Sebuah teori diarahkan untuk menjawab pertanyaan mengapa
(bagaimana) timbul regularitas alam dengan demikian teori harus memuat
pertanyaan tentang mekanisme tertentu, serta hubungan antar variabel dalam
fenomena yang diselidiki (Kaplan dan Manners, 2002:123). Dalam penelitian
kualitatif teori dikembangkan dimulai di lapangan studi dari data yang
terpisah-pisah dan atas bukti-bukti yang terkumpul serta saling berkaitan.
Penekanannya pada proses analisis induktif, sehingga penelitian yang demikian
juga disebut sebagai empirico inductive research
(Sutopo, 2002:39)
0 comments:
Post a Comment