Makna Persepsi
Persepsi
menurut Matlin adalah proses penggunaan pengetahuan-pengetahuan masa lalu untuk
mengumpulkan dan menginterpretasikan stimulus yang ditangkap oleh panca indra.
Persepsi
juga di diterjemahkan sebagai proses menginterprestasikan stimulus yang
diterima dengan berdasarkan pada pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Persepsi
sangat bervariasi, tergantung dari pengalaman masing-masing individu, sifatnya
subyektif, bukan hanya menurut informasi yang diterima oleh indra tetapi juga
dipengaruhi oleh psikologi, pengetahuan dan pengalaman kita.
Jadi
bisa di simpulkan bahwa persepsi tidak hanya berpacu pada kemampuan indra kita,
juga tetapi juga berdasarkan dari pengetahuan dan pengalaman seseorang,
sehingga sifatnya subyektif. Karena subyekfif maka setiap orang akan
mempersepsikan segala sesuatu dengan berbeda. Satu benda bisa jadi menajadi
puluhan, ratusan atau ribuan persepsi tergantung dengan berapa orang yang
melihatnya.
Persepsi
orang yang tidak pernah medapatkan pengetahuan tentang video asusila dengan
Ariel Peter pan. Dengan
melihat foto berarti dengan panca indra kita, pasti akan mempersepsikan sesosok
wanita yang cantik, anggun, pintar, cerdas, kaya, bersahaja, rapi, murah senyum. tapi Ketika
kita melihat foto tersebut, dengan berbekal informasi dan pengetahuan yang
negatif, maka bisa jadi bukan sosok cantik dan anggun yang akan terlintas, bisa
jadi kita bisa mempersepsikan seorang yang punya akhlak rendah, kurang iman,
wanita murahan, memalukan, merusak moral dll terutama yang negatif.
Gambaran persepsi
di atas hanya berdasarkan informasi, ribuan persepsi akan lebih banyak akan ada
tentang Luna Maya tergantung informasi yang kita terima. Saat kita
mempersepsikan sesuatu seperti orang-orang yang setiap orang mempunyai kaca
mata yang berbeda-beda, yang membuat orang akan melihat sesuatu berbeda walupun bendanya sama.
Aturan Konglomerasi Media Di Indonesia
Intervensi Pemilik Media "Konglomerasi Media"
Bahaya Konglomerasi Media
Dampak Konglomerasi Media
Regulasi atau Aturan Konglomerasi Media Di Indonesia
Degradasi Moral dan Televisi
Bahaya Televisi
Pengusaha yang mempunyai banyak media
0 comments:
Post a Comment