Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek,
peristiwwa atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stumuli inderawi
(sensory stimuli). Hubungan sensasi
dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun
begitu menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi,
tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori dalam (Jalaluddin
Rakhamat, 2007:51)
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan,
pengalaman masa lalu dan hal hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai
faktor-faktor personal. Yang menentukkan persepsi bukan jenis atau stimuli,
tetapi karakteristik orang yang memberikan respons pada stimuli itu. (Jalaluddin
Rakhamat, 2007:55)
Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi
lazin disebut sebagai kerangka rujukan. Dalam kegiatan komunikasi, kerangka
rujukan mempengaruhi bagimana orang memberikan makna pada pesan yang
diterimanya. Menurut McDavid dan Harari, para psikologi menanggap kerangka
rujukan ini amat berguna untuk menganalisa intrepertasi perseptual dari
peristiwa yang dialami. (Jalaluddin Rakhamat, 2007:57-58)
Krech dan crutchfield merumuskan
dalil perserpsi :
Pertama : persepsi bersifat selektif secara
fungsional. Dalil ini berarti objek-objek yang mendaoatkan tekanan dalam
persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan
persepsi. Mereka memberikan contoh pengaruh kebutuhan, persiapan mental,
suasana emosional, dan latar belakang budaya terhadap persepsi. (Jalaluddin
Rakhamat, 2007:56)
Kedua: Medan perseptual dan kognitif selalu
diorganisasikan dan diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat
konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan
mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang
kita persepsi. (Jalaluddin Rakhamat, 2007:59)