Search This Blog

Monday, June 20, 2011

SMS Gelap Nazarudin



Salah satu kasus yang paling santer diberitakan media di Indonesia saat ini adalah Kasus yang melibatkan mantan bendahara partai Demokrat M Nazarudin. Nazarudin langsung menjadi news maker setelah disebut sebut tersangkut pada banyak kasus. Proyek wisma atlet dan penyuapan terhadap sekjen MA telah membuat karier Nazarudin suram, karena dia kemudian dicopot dari pengurus partai demokrat sebagai bendahara partai. Sekarang ini ia malah menjadi salah satu orang yang dicari oleh KPK karena tidak memenuhi panggilan sebagai saksi dan telah dicekal. Tetapi pencekalan itu tidak berhasil, karena dia telah pergi ke Singapura dengan alasan berobat sehari sebelumnya.
Berita tentang Kepergian nazarudin ke Singapura sangat gencar diberiakan oleh berbagai media, bahkan SMS yang mengatas namakan nya dan berisi banyak kasus yang konon katanya akan dia bongkar pun menjadi bahan pemberitaan yang penting. Isi SMS tesebut sebagai berikut :
“Demi Alloh, Saya M Nazaruddin telah dijebak, dikorbankan dan difitnah. Karakter, karier, masa depan saya dihancurkan. Dari Singapore saya akan membalas. Saya akan bongkar skandal sex sesama jenis SBY dengan Daniel Sparingga dan Mega korupsi Bank Century, korupsi Andi Malarangeng dalam Wisma Atlit, Manipulasi data IT 18 juta suara dlm Pemilu oleh Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati. Mohon doa dan dukungan. Wassalam.” (http://aladiw.us/sms-fitnah-terhadap-presiden-sby/)
Isi dari sms itu berisi isu skandal seks, menyinggung mengenai mega korupsi bank Century, keterlibatan Andi Malaranggeng dalam kasus wisma atlit, manipulasi information IT 18 juta suara dalam pemilihan presiden 2004 lalu yang dilakukan oleh bekas anggota Komisi Pemilihan Umum 2004 Anas Urbaningrum dan andi Nurpati.
Terkait dengan beredarnya SMS tersebut juru bicara Presiden daniel Sparingga yang namanya disebutkan dalam SMS tersebut langsung membantah dan dengan enteng mengatakan hal tersebut sebagai bentuk pengalaman baru baginya, dan juga sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi isu-isu berikutnya
Sedangkan beberapa nama yang disebutkan dalam SMS, ditemui ditempat terpisah masing-masing Anas Urbaningrum, Andi Nurpati dan Andi Malaranggeng, sama-sama menepis SMS yang menurut mereka hanya sekedar isu untuk membunuh karakter mereka.
Presiden Susilo Bambang langsung menggelar jumpa pers di Istana Negara, Senin, 30 Meni 2011 terkait dengan isu SMS itu, mengutuk dengan keras pelaku penyebar SMS yang menurutnya telah menyebar fitnah yang sangat menyesatkan.
“ Janganlah terus menerus menyebarkan racun fitnah. Muncullah secara ksatria, mari kita berhadapan demi hukum dan keadilan. Itu 1000 persen tidak mengandung kebenaran. Katanya ada mega skandal Bank Century, itu-itu lagi. Disebutkan tindakan saya yang tidak terpuji. Ada lagi dikatakan PD punya tabungan Rp 47 triliun dan demokrat harus menjelaskan. Terbalik logikanya. Dia yang menuduh dia yang membuktikan,” tantang SBY
Lanjut SBY, Kalau bicara fitnah, banyak orang negeri ini yang menjadi korban, dirinya salah satunya. Selama mengemban amanah melalui pemilu yang sah dan demokratis, dirinya mengakui ada ratusan fitnah datang kepadanya. Selama ini dirinya  memilih diam. Satu kali dua kali manakala fitnah itu keterlaluan, maka demi nama baik dan merupakan haknya,dirinya perlu memberi penjelasan kepada publik.
Sebenarnya masalah SMS tersebut bukan masalah besar. Masalah SMS itu benar atau tidak perlu dilakukan oleh polissi dan penyidik lebih dalam. Tetapi SMS itu telah melahirkan berbagai opini di masyarakat. Ada yang berpedapat SMS itu benar, SMS itu rekaya untuk menjatuhkan partai demokrat, ada SMS itu bohong, pengalihan isu dan lain-lain.
Terlepas dari berbagai opini yang muncu tentang SMS gelap tersebut, SMS itu telah menjadi menyedot perhatian publik, diberitakan besar-besaran oleh media dan tentunya menghasilkan keuntungan bagi para pemilik media.
Landasan Teori
Para peneliti telah lama mengetahi bahwa media memiliki kemampuan untuk menyusun isu-isu bagi masyarakat. Salah satu penulis awal yang merumuskan gagasan ini adalah Walter Lippmann, seorang jurnalis Amerika terkemuka. Lippman mengambil pandangan bahwa masyarakat tidak merepon pada kejadian sebenarnya dalam lingkungan, tetapi pada “gambaran dalam kepala kita. “ yang disebut denga lingkungan palsu (Pseudoevironment): “Karena lingkungan yang sebenarnya terlalu besar, terlalu kompleks, dan terlalu menuntut adanya kontak langsung, dan tidak dilengkapi untuk berhadapan dengan begitu banyak permutasi dan kombinasi. Bersama-sama  kita harus bertindak dalam lingkungan, kita harus menyusun kembali dalam sebuah model yang lebih sederhana sebelum kita berhadapan dengan hal tersebut. Media memberikan kita model yang lebih sederhana dengan menyusun ageda bagi kita.
Fungsi Penyusunan agenda oleh Donal Shaw, Maxwell McCombs, dan rekan-rekan
“Ada bukti besar yang telah dikumpulkan bahwa penyunting dan penyiar memainkan bagian yang penting dalam membentuk realitas sosial ketikka mereka menjalankan tugas keseharian mereka dalam memilih dan menampilkan berita.... Pengaruh media masa ini –kemampuan untuk mempengaruhi perubahan kognitif antaraindividu untuk menyusun pemikiran mereka-Telah diberi nama fungsi penyusunan agenda dari komunikasi massa. Di siniterletak pengaruh sangat penting dari komunikasi massa. Dan mengatur dunia kita sendiri. Singkatnya, media massa mungkin tidak berhasil dalam memberitahu kita apa yang harus dipikirkan, tetapi mereka secara mengejutkan berhasil dalam memberitahu kita tentang apa yang harus kita pikirkan.”
Dengan kata lain, penyususnan agenda membentuk gambaran atau isu yang penting dalam pikiran masyarakat.
Penyusunan agenda terjadi karena media harus selektif dalam melaporkan berita. Saluran berita sebagai penjaga gerbang informasi membuat pilihan tentang apa yang harus dilaporkan dan bagaimana melaporkannya. Apa yang masyarakat ketahui tentang situasi pada waktu tertentu merupakan hasil dari penjagaan gerbang oleh media. (Littlejohn, 415-416 :2010)
Asumsi dasar teori yang dicetuskan oleh Cohen (1963) ini menyatakan bahwa media membentuk persepsi atau pengetahuan tentang apa yang dianggap penting. Dengan ungkapan lain, apa yang dianggap penting oleh media, maka dianggap penting juga oleh publik. (Hamidi, 81:2007)
Analisa
SMS gelap yang konon dari M Nazarudin itu sebetulnya bukan masalah yang besar. SMS itu pertama kali di dapatkan Indra pada tangal 28 Mei idari  +6584393907 dan di sebarkan lewat twetter. Semula hanya dianggap sebagai SMS gurauan dan lelucon biasa. Tetapi karena saat itu nama Nazarudin sedang panas di media, isi dari SMS tersebut yang menyebutkan nama-nama orang penting dan skandal besar yang akan diungkap membuat media memberitakan hal tersebut.
Dalam sekejap berbagai media memberitakan SMS gelap, dari siapa pengirimnya, kebenaran dari isi SMS, tanggap orang-orang disebut, dampak terhadap partai Demokrrat, pendapat dari berbagai macam tokoh dan wawancara ekslusif dalam berbagai tayangan pun ada.
siapa yang paling diuntungkan oleh munculnya SMS gelap tersebut ? Ternyata yang paling diuntungkan adalah media tersebut. SMS tersebut pemberitaan tentang Nazarudin semakin gencar, semakin banyak masyarakat yang ingin mengetahui berita tersebut, semakin banyak orang yang memperbincangkan apalagi setelah SBY melakukan jumpa pers untuk menjelaskan SMS gelap.
Media telah berhasil menciptakan suatu gambaran mana yang kita pikirkan. Kita dibuat penasaran atas apa yang tertulis dalam SMS terbebut. Kita semakin berusaha mencari kebendaran SMS tersbut, Apakah SMS itu benar atau hanya sekedar Hoax. Akan tetapi terlepas berita itu benar atau salah, pada kenyataannya isi dari SMS tersebut tidak bergitu penting, dan tidak akan mempengaruhi kehidupan kita.
Media telah berhasil menuntun kita tentang apa yang harus kita pikirkan. SMS tersebut tidak akan berdapak signifikan terhadap kehidupan audien. Opini media yang kita dapatkan mungkin akan mengubah opini kita. Mungkin setelah kita mengikuti kasus Nazarudin telah mengubah persepsi kita tentang partai Demokrat, pandangan kita terhadap pemerintahan SBY, sistem hukun di Indonesia saat ini, dan mungkin akan menjadi referensi kita dalam pemilu tahun 2014.
Pemilihan agenda ini suatu bentuk kecerdikan media untuk mengambi peluang agar medianya mendapatkan rating dan tentunya memperoleh keuntungan yang besar. Secara substansi nilai SMS ini kecil bagi masyarakat tetapi dari nilai berita menjadi sangat besar. Momentum ini tidak akan disia-siakan oleh media. Penentuan
Efek pemberitaan ini mungkin menjadi sangat besar, Secara politik pemberitaan ini disebut telah menyudutkan partai Demokrat, Citra SBY menurun dan menurunkan jumlah simpatisan partai demokrat. Mungkin ini kerugian bagi partai Demokrat.
Kesimpulan
Media telah berhasil berhasil dalam memberitahu kita tentang apa yang harus kita pikirkan terhadap pemberitaan SMS gelap yang diduga oleh Nazarudin. Padahal secara Substansial Isi SMS tersubut tidak penting bagi kehidupan audien, tetapi pemberitaan media telah mempengaruhi tentang beberapa hal, berita apa yang akan kita baca, tayangan berita apa yang harus kita lihat dan mungkin sampai partai apa yang akan kita pilih dalam pemilu tahun 2014. Terlepas isi berita itu fakta atau hoax, media telah menjadikannya komoditi yang menguntungkan.

Daftar pustaka
Hamidi,. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang : UMM Press
Littlejohn, Stephen. 2009. Teori KOmunikasi. Jakarta : Salemba Humanika

0 comments:

Post a Comment