BAHAYA MEDIA
Bahaya media massa dan Internet, pada saat saya kuliah dulu
mungkin belum banyak kajian mengenai bahaya internet, karena memang waktu itu
dunia internet belum berkembang seperti yang saat ini.
Saya tidak tahu apakah teori kultivasi media yang saya
pelajari dulu dapat pula digunakan sebagai dasar untuk menelititi dampak
internet. Teori kultivasi sesungguhnya adalah teori komunikasi yang digunakan
untuk meneliti dampak bagi masnyatakat yang menggunakan media televisi. Teori
ini pertama kali di gagas oleh George
Gerbner. Beliau bependapat bahwa televisi merupakan agen utama dalam
perubahan budaya di masyarakat.
Televisi dianggap sebagai media yang sanggup untuk
mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku orang sehingga dalam sekala yang
besar dapat merubah budaya. Mungkin tampak konyol, dan tidak masuk akal, tetapi
itu lah yang terjadi, coba kita perhatikan, cara berkomunikasi, baju yang kita
kenakan, apa yang kita pikirkan saat ini sedikit atu banyak adalah dipengaruhi
oleh tayangan televisi yang kita lihat.
Bahkan cara kita melihat dunia saat ini, diperngaruhi oleh
televisi. Kita mempercayai nya sebagai kenyataan. Kita tahu ada ISIS di timur
tengah, ada perang di Israel, kelaparan di Asmat papua dari televisi.
Sebenarnya secara tidak langsung cara kita melihat dunia adalah dengan televisi
yang kita tonton.
Mungkin ya ah saya tidak menontob TV tetapi mendapatkan
informasi lewat HP di chanel youtube, atau berita online di media online. Ehm
mungkin kita perlu mengingat ingat lagi masalah konglomerasi media. Ingat bahwa
media massa, koran, majalah, televisi, media online di Indonesia sedang sakit
oleh konglomerasi media, ternyata kalo kita mau check ternyata berita yang ada
di televisi, radio dan media online di konglomerasi media, isinya itu itu saja.
Dan kalo kita ingah bahwa media tidak sepenuhnya netral,
tetapi punya agenda masing-masing. Pemilik media punya visi dan menanmkan ide
dan pemikirian kepada khalayaknya,
Akhir ini
Akhir-akhir ini kita disuguhkan banyak media yang
memberitakan mengenai hal-hal yang membuat kita ngeri, seakan negeri kita
tercinta ini benar-benar bobrok, pembunuhan di mana-mana, karakter anak dan
pemuda yang bobrok.
Jika Anda saat ini menjadi sangat takut untuk keluar ruamah
pada malam hari, takut di begal jika sendirian dia jalan raya, takut anak anda
akan di pukuli, berarti media telah sukses untuk mengubah arah berfikir anda.
Bejalar
Media massa tidak hanya menyuguhkan informasi mengenai
peritiwa, tetapi juga pengetahuan. Contoh kita belajar memasak lewat acara
memasak, atau belajar bertani lewat acara pertanian. Kita mendapatkan ilmu
pengetahuan dari televisi, tetapi anehnya kadang lewat televisi kita belajar
sesuatu yang sebenarnya kita tidak berniat untuk belajar.
Bandingkan jumlah pasangan yang bercerai lebih banyak mana,
sebelum dan sesudah menjamurnya berita perceraian artis yang di tayangkan pada
acara intertaiment.
Bandingkan jumlah kekerasan seks pada anak dan kasus
mutilasi, sebelum dan sesudah banyak nya berita mengenai hal tersebut.
Ketika kita mendengar, melihat, membaca media massa, kita tanpa sadar belajar sesuatu
yang bahkan tidak ingin kita pelajari. Siapa yang ingin belajar mengenai
kekerasan seks pada anak atau siapa orang yang hendak memutilasi orang beserta
cara untuk membuang jasad korbannya agar tidak ketahuan.
Percaya tidak percaya
Setiap orang mempunyai idealis, sebuah prinsip atau
kepercayaan yang dipegang teguh. Nilai-nilai kepercayaan tersebut mungkin
sangat kuat sehinga tidak mudah goyah. Tetapi perhatikan, nilai nilai yang
terjadi pada bangsa ini, lambat laun mulai tergerus oleh derasnya era
globallisasi, Dunia ini luas, sangat luas tetapi bagi media dunia ini seperti
kampung yang kecil.
Pembatas seperti Kota,Provinsi, Negara saat ini bagi media
sepertinya sudah tidak ada. Media telah menggerus batas itu. Idelis kita jika
kita tidak pertahankan pun akan tergerus dengan idealis media. Ingat media
seiap saat senantiasa terus menerus menggerus idealis kita.
0 comments:
Post a Comment