Search This Blog

Tuesday, February 6, 2018

Bahaya Media Massa

BAHAYA MEDIA
Bahaya media massa dan Internet, pada saat saya kuliah dulu mungkin belum banyak kajian mengenai bahaya internet, karena memang waktu itu dunia internet belum berkembang seperti yang saat ini.
Saya tidak tahu apakah teori kultivasi media yang saya pelajari dulu dapat pula digunakan sebagai dasar untuk menelititi dampak internet. Teori kultivasi sesungguhnya adalah teori komunikasi yang digunakan untuk meneliti dampak bagi masnyatakat yang menggunakan media televisi. Teori ini pertama kali di gagas oleh George Gerbner. Beliau bependapat bahwa televisi merupakan agen utama dalam perubahan budaya di masyarakat.
Televisi dianggap sebagai media yang sanggup untuk mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku orang sehingga dalam sekala yang besar dapat merubah budaya. Mungkin tampak konyol, dan tidak masuk akal, tetapi itu lah yang terjadi, coba kita perhatikan, cara berkomunikasi, baju yang kita kenakan, apa yang kita pikirkan saat ini sedikit atu banyak adalah dipengaruhi oleh tayangan televisi yang kita lihat.
Bahkan cara kita melihat dunia saat ini, diperngaruhi oleh televisi. Kita mempercayai nya sebagai kenyataan. Kita tahu ada ISIS di timur tengah, ada perang di Israel, kelaparan di Asmat papua dari televisi. Sebenarnya secara tidak langsung cara kita melihat dunia adalah dengan televisi yang kita tonton.
Mungkin ya ah saya tidak menontob TV tetapi mendapatkan informasi lewat HP di chanel youtube, atau berita online di media online. Ehm mungkin kita perlu mengingat ingat lagi masalah konglomerasi media. Ingat bahwa media massa, koran, majalah, televisi, media online di Indonesia sedang sakit oleh konglomerasi media, ternyata kalo kita mau check ternyata berita yang ada di televisi, radio dan media online di konglomerasi media, isinya itu itu saja.
Dan kalo kita ingah bahwa media tidak sepenuhnya netral, tetapi punya agenda masing-masing. Pemilik media punya visi dan menanmkan ide dan pemikirian kepada khalayaknya,
Akhir ini
Akhir-akhir ini kita disuguhkan banyak media yang memberitakan mengenai hal-hal yang membuat kita ngeri, seakan negeri kita tercinta ini benar-benar bobrok, pembunuhan di mana-mana, karakter anak dan pemuda yang bobrok.
Jika Anda saat ini menjadi sangat takut untuk keluar ruamah pada malam hari, takut di begal jika sendirian dia jalan raya, takut anak anda akan di pukuli, berarti media telah sukses untuk mengubah arah berfikir anda.
Bejalar
Media massa tidak hanya menyuguhkan informasi mengenai peritiwa, tetapi juga pengetahuan. Contoh kita belajar memasak lewat acara memasak, atau belajar bertani lewat acara pertanian. Kita mendapatkan ilmu pengetahuan dari televisi, tetapi anehnya kadang lewat televisi kita belajar sesuatu yang sebenarnya kita tidak berniat untuk belajar.
Bandingkan jumlah pasangan yang bercerai lebih banyak mana, sebelum dan sesudah menjamurnya berita perceraian artis yang di tayangkan pada acara intertaiment.
Bandingkan jumlah kekerasan seks pada anak dan kasus mutilasi, sebelum dan sesudah banyak nya berita mengenai hal tersebut.
Ketika kita mendengar, melihat, membaca  media massa, kita tanpa sadar belajar sesuatu yang bahkan tidak ingin kita pelajari. Siapa yang ingin belajar mengenai kekerasan seks pada anak atau siapa orang yang hendak memutilasi orang beserta cara untuk membuang jasad korbannya agar tidak ketahuan.
Percaya tidak percaya
Setiap orang mempunyai idealis, sebuah prinsip atau kepercayaan yang dipegang teguh. Nilai-nilai kepercayaan tersebut mungkin sangat kuat sehinga tidak mudah goyah. Tetapi perhatikan, nilai nilai yang terjadi pada bangsa ini, lambat laun mulai tergerus oleh derasnya era globallisasi, Dunia ini luas, sangat luas tetapi bagi media dunia ini seperti kampung yang kecil.
Pembatas seperti Kota,Provinsi, Negara saat ini bagi media sepertinya sudah tidak ada. Media telah menggerus batas itu. Idelis kita jika kita tidak pertahankan pun akan tergerus dengan idealis media. Ingat media seiap saat senantiasa terus menerus menggerus idealis kita.

0 comments:

Post a Comment