This is default featured post 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Tuesday, May 31, 2011
Komunikasi Sebagai Proses Budaya
Saturday, May 28, 2011
Bahasa Sebagai Proses Budaya
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Perbedaan bahasa terjadi hampir di setiap daerah di berbagai belahan dunia. Perbedaan pengucapan, istilah, arti kata terjadi menyesuaikan daerah masing-masing. Akibat dari salah pengucapan, perbedaan arti kata terkadang dapat menimbulkan konflik.
Tidak ada salahnya mempelajari bahasa etnis lain agar tidak terjadi perselisihan dan lebih bersatu. Bahasa digunakan sebagai perantara antara individu satu dengan yang lainnya. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyaraka, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penggunaan bahasa sebagai alat penyampai pesan dalam komunikasi juga dapat menciptakan struktur-struktur sosial dimana pada budaya tertentu bahasa yang dipakai disesuaikan menurut usia, kasta, pergaulan atau acara seni dan budaya adat tertentu. Bisa dikatakan, dengan bahasa kita mengetahui asal-usul seseorang.
Pada era saat ini, bahasa cukup mengalami perkembangan. Di Indonesia sendiri, bahasa yang digunakan pada pergaulan sehari-hari memiliki perbedaan dari masa ke masa. Penciptaan istilah, singkatan, salam yang digunakan menandakan ikon pada masa tertentu. Penyisipan bahasa asing dalam bahasa keseharian menjadi trend tersendiri karena dominasi bahasa asing di Indonesia begitu luar biasa.
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa mulai dirasa terpinggirkan. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul.
Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat. Perilaku meniru merupakan pengaruh yang sangat besar. Kalangan remaja cenderung suka meniru hal-hal yang mereka lihat, dengar juga baca.
Selain bahasa lisan, bahasa tulisan juga mengalami perubahan tiap masa. Media jejaring sosial, perkembangan teknologi turut mempengaruhi ragam bahasa tulisan. Munculnya singkatan-singkatan tulisan pada saat penulisan terkadang tidak dipahami atau hanya dipahami kalangan orang tertentu saja. Perkembangan teknologi seperti penggunaan pesan singkat pada telepon seluler atau short message service (SMS), jejaring sosial memunculkan singkatan kata pada tulisan yang dimaksudkan untuk lebih efisien dalam penggunaan karakter huruf. Generasi muda cukup berperan besar terhadap perubahan ini.
Pembinaan terhadap generasi muda dalam berbahasa sangatlah penting. Walaupun bahasa asing membantu kita dalam era globalisasi, namun penggunaan bahasa Indonesia jangan sampai tergerus oleh arus. Karena bahasa Indonesia merupakan identitas bangsa yang pada nantinya akan turun temurun digunakan. Jika semakin sering menggunakan istilah bahasa asing, maka tidak dapat dipungkiri bahasa Indonesia menjadi terpinggirkan dan sulit untuk dipahami dan semakin malas pula berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah atau perguruan tinggi masih kurang mampu membawa kalangan generasi muda berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Membutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk melestarikan bahasa Indonesia dan buth kebiasaan pula untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar..
Perkembangan Masyarakat cybernet
Pop Culture Sepeda Trendy "Sepeda Fixie"
Friday, May 27, 2011
Kajian Iklan Biskuat dalam Tradisi Semiotika Media
Jean Baudrilland, seorang peneliti asal Prancis menyakini bahwa tanda-tanda memang terpisah dari objek yang mereka tandai dan bahwa media telah menggerakkan proses ini sehingga titik di mana tidak ada yang nyata. (littlejohn, 408:2009). Menurut baudrilland media telah mengaburkan batas-batas antara sesuatu yang nyata dengan sesuatu yang maya. Melalui tanda-tanda yang di ciptakan manusia sendiri ternyata manusia pada akhirnya merasa bahwa tanda-tanda yang mereka ciptakan itu sesuatu yang benar dan nyata.
Baudrillard memperkenalkan teori simulasi. Di mana peristiwa yang tampil tidak mempunyai asal-usul yang jelas, tidak merujuk pada realitas yang sudah ada, tidak mempunyai sumber otoritas yang diketahui. Konsekuensinya, kata Baudrillard, kita hidup dalam apa yang disebutnya hiperrealitas (hyper-reality). Segala sesuatu merupakan tiruan, tepatnya tiruan dari tiruan, dan yang palsu tampaknya lebih nyata dari kenyataannya (Sobur, 2006).
Sebuah iklan menampilkan seorang pria lemah yang kemudian menenggak sebutir pil multivitamin, seketika pria tersebut memiliki energi yang luar biasa, mampu mengerek sebuah truk, tentu hanya ‘mengada-ada’. Karena, mana mungkin hanya karena sebutir pil seseorang dapat berubah kuat luar biasa. Padahal iklan tersebut hanya ingin menyampaikan pesan produk sebagai multivitamin yang memberi asupan energi tambahan untuk beraktivitas sehari-hari agar tidak mudah capek. Namun, cerita iklan dibuat ‘luar biasa’ agar konsumen percaya. Inilah tipuan realitas atau hiperealitas yang merupakan hasil konstruksi pembuat iklan.
Barangkali kita masih teringat dengan pengalaman masa kecil (entah sekarang masih ada atau sudah lenyap) di pasar-pasar tradisional melihat atraksi seorang penjual obat yang memamerkan hiburan sulap kemudian mendemokan khasiat obat di hadapan penonton? Padahal sesungguhnya atraksi tersebut telah ‘direkayasa’ agar terlihat benar-benar manjur di hadapan penonton dan penonton tertarik untuk beramai-ramai membeli obatnya. (http//cieny.com/Semiotika+Iklan+Sosial+bagian+II+«+Blog+Pak+Jaiz.htm)
Hal yang samabanyak yang terjadi saat ini. Pekerja kreatif selalu menciptakan sesuatu tanda dalam sebuah iklan untuk menarik perhatian audience agar produk yang mereka iklankan menarik dan pada akhirnya audience membeli produk yang mereka iklankan. Terlepas tanda yang mereka tampilkan itu nyata atau tidak.
Contoh iklan yang cukup menarik menurut kelompok kami adalah iklan biskuit “Biskuat”. Tayangan yang di tampilkan adalah dua anak yang menjadi sangat kuat setelah makan biskuit yang mereka makan. Biskuit iku menjadikan tubuh mereka menjadi sangat kuat “sekuat macan” sehingga mampu menendang bola sangat keras.
Stimuli yang ingin disampaikan dalam iklan ini adalah bahwa Biskuat dapat menjadikan tubuh kita menjadi sangat kuat “sekuat macan”. Apakah itu benar ? mari kita kaji lebih lanjut bagaimana produk ini.
A. Informasi Produk
Nama Produk : Biskuat Coklat
Co-Branding : Danone
Brand Induk : Biskuat
Kategori : Susu
Jenis Produk : Makanan Ringan / Snack
Kemasan : Plastik Berat Bersih 24 gram
Warna Kemasan : Merah, Biru, Kuning, Latar Putih
Komposisi : Tepung terigu, minyak nabati, gula, telur, susu, kalsium, garam, soda kue, perisa susu, Vitamin B1, B2, B5, B6, B12 dan D.
Mengandung : Gandum, susu, telur.
Harga Perkiraan : Rp. 500,-
B. Foto / Gambar Produk
C. Informasi Nilai Gizi / Kandungan Nutrisi
Takaran Saji : 28 gram 7 Keping / Jumlah Sajian Per Kemasan : 1,2
- Energi total : 130 kkal
- Energi dari lemak : 40 kkal
- Lemak total : 5 gram / 9%
- Protein : 2 gram / 4%
- Karbohidrat total : 19 gram / 6%
- Natrium : 80 mg / 3%
- Vitamin B1 : 25%
- Vitamin B2 : 25%
- Vitamin B5 : 20%
- Vitamin B6 : 20%
- Vitamin B12 : 20%
- Vitamin D : 25%
- Kalsium : 20%
Mengandung 0,43 mg Vitamin B5 persajian
% AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal
Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah
D. Info Perusahaan
Perusahaan : PT. Danone Biscuits Indonesia Desa Walahar, Klari, Karawang 41371 Indonesia
Produsen : PT. Danone Biscuits Indonesia Desa Walahar, Klari, Karawang 41371 Indonesia
Website : www.danone.com
E. Sertifikasi / Izin
Halal
BPOM RI MD : 227110068288
Kode Batang : 8 992716 108458
F. Teks / Keterangan Tambahan Produk
Biskuit Susu
Vitacal 6 vitamin kalsium tulang kuat
Kaya akan kalsium dan vitamin D untuk membantu pembentukan tulang yang kuat.
Simpan di tempat yang kering dan sejuk.
Tanggal Pembuatan / Production Code : Lihat Di Bagian Muka
Baik Digunakan Sebelum / Best Before : Lihat Di Bagian Muka
Kode Produksi / Production Code : Lihat Di Bagian Muka
All affixed trademarks belong to subsidiaries of Groupe Danone.
Melihat Informasi produk, kita sebagai orang awam pun tahu bahwa biskuat coklat memang merupakan biskuit yang mengandung banyak kalori. Kandungan kalori yang ada memberi asupan tenaga pada tubuh kita. Kebutuhan rata-rata kalori perhari orang dengan berat bada 51 kg adalah 1785 kkal (http://viramedika.blogspot.com/2009/04/menghitung-kalori-untuk-mendapatkan.html) kebutuhan tersebut dapat bertambah atau berkurang tergantung dengan jumlah aktifitas yang dilaksanakan. Satu bungkus biskuat coklat mengandung 130 kkal. berarti di butuhkan +/- 13 bungkus biskuat untuk sedekedar memenuhi asupan kalori kita.
Iklan tayangan iklan tersebut sangat menarik. Bagaimana dalam durasi 14 detik dapat menyampaikan bayak pesan. Mari kita ulas satu persatu.
1. Pemilihan pemeran iklan ini sudah sangat jitu. Bagimana menampilkan anak kecil yang badan kecil setelah makan biskuat tenaga yang dihasilkan menjadi sangat kuat. Tendangannya melintir keras dan tepat sasaran. Dalam dunia nyata apa benar, tenaga anak sekecil itu dapat menedang bola sangat keras ?
2. Pemilihan sepak bola sebagai setting iklan. Kekuatan yang dihasilkan tidak selalu di ukur dengar seseorang dapat mengangkat beban seberapa berat. Ternyata dapat di simbolkan dengan menendang sangat keras dan tepat sasaran juga dapat menangkap bola dengan tepat. Ini pemilihan yang sangat jitu bukan saja saat pertama kali iklan ini keluar di Indonesia saat demam bola.
3. Baju yang dikenakan antar anak yang memakai baju merah dan baju coklat. Baju merah menyimbulkan biskuat energi sedangkan baju coklat menyimbolkan biskuat coklat keduanya sama kuat dan tidak menjatuhkan satu dengan yang lain.
4. Di akhir iklan ada tag line “semua bisa jadi macan” dan ada gambar macan yang muncul. Ini tagline yang menarik. Kalo kita telaah kenapa tidak sekuat kucing, sapi atau banteng? Atau gajah. Kita semua setuju kalo di tandingkan antara macan dan gajah pasti lebih kuat gajah. Pemilihan macan mengungkapkan bahwa macan tidak hanya kuat, tetapi cerdik, ganas dan lincah. Macan sebagai karnivora di bekali dengan indra penciuman, pendengaran yang jauh lebih baik dari yang saya sebutkan tadi. Gajah mungkin lebih kuat tetapi kita setuju macan jauh mempunyai banyak kelebihan dibandingkan macan. Maka asosiasi ini menyimbolkan bahwa jika kita makan biskuat kita akan selincah, secerdik dan sekuat macan.
Pada akhirnya setelah kita melihat tayangan iklan tersebut apa yang kita dapatkan? biskuat adalah biskuit energi yang akan membuat tubuh kita kuat ”sekuatmacan”. Tetapi, setelah kita kaji tadi, muncul pertanyaan apa itu benar ? ternyata setelah kita lihat lebih dalam ternyata tidak benar. Biskuat memang biskuat dengan kandungan kalori yang besar, tetapi agar tubuh kita kuat, kita membutuhkan asupan kalori yang lebih banyak, agar kita dapat menedang keras dan tepat sasaran kita membutuhkan banyak latihan.
Tenyata tanpa kita sadari kita terjebak dalam realita-realita palsu yang sengaja diciptakan untuk mengurung kita dalam dunia yang semu. Padahal manusia sendiri yang menciptakan kepalsuan itu. Tetapi justru kita akan terjebak dalam jebakan kita dalam dunia yang disebut hiperrealitas.
Teori Semiotika
Semiotika Adalah
Bahaya televisi Bagi anak
Aturan Konglomerasi Media Di Indonesia
Intervensi Pemilik Media "Konglomerasi Media"
Bahaya Konglomerasi Media
Dampak Konglomerasi Media
Regulasi atau Aturan Konglomerasi Media Di Indonesia
Degradasi Moral dan Televisi
Bahaya Televisi
Pengusaha yang mempunyai banyak media